Jumat, 30 Desember 2011

Hubungan fakor eksernal dengan prilaku remaja dalam hal kesehatan reproduksi pada anak SLTPN

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19651/1/pan-jul2006-%20%283%29.pdf

klik saja link diatas ini ya temen-temen lebih jelasnya !!

Hai temen-temen sekarang dapet tugas mencari jurnal yang berkaitan dengan psikologi terus habis itu kia review .. jurnal yang saat ini saya mau bahas tentang kesehatan reproduksi pada remaja SLTPN.lebih lanjutnya bisa kita lihatpadalink yang tersedia diatas isinya lebih lengkap dan jelas. lansung aja kita liaat hasilnya . Kesehatan reproduksi pada remaja adalah keadaan fisik , mental dan social yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungandengan system reproduksi fungsi serta prosesnya. Saat ini kesehatan reproduksi remaja menjadi masalah karena menurut SDKI 1997 masih ada wanita, yang melahirkan anak pertama pada usia < 15 tahun dan dampak globalisasi yang memungkinkan remaja untuk brprilaku yang berisko .
Keadaan remaja pada masa kini kurang baik karna remaja lebih berfoki\uskan pada era zaman masa modern dengan pergaulannya yang bebas . pergaulan remaja pada masa kini saatlah minim karana kurangnya suatu pengawasan pada orangtua atau peneriuan memlaui media massa . kesehatan pada reproduksi para remaja banyak yang kita ketahui kurang baik , bisa kita lihat sekarang para remaja lebih mementikan untuk pacaran ketimbang harus belajar yntuk cia-citanya. Remaja sebagai bagian dari generasi muda yang merupakan asset nasional sangat pening, dalam mempersiapkan kelangsungan program selanjutnya baik sebagai sasaran pembangunan maupun sebagai prilaku pembangunan sendiri. Prilaku remaja dalam hal kesehatan secara peresntase gambaran kondisi remaja dari SLTPN menunjukan bahwa 28 % berprilaku kesehatan reproduksinya yang termasuk beresiko. Keadaan ini di sebabkan oleh karena informasi tentang prilaku tersebu erutama pada seks yang lebih mudah di peroleh karna aksesnya sangat bnayak mulai dari media cetak dan media elektronik dan serta lingkungan sekitrnya diaman kita bisa lihat banyak anak remaja yang berpacaran di muka umum yang menjadi pusat perhatian sekitar dan banyak para remaja yang sudah idak kenal moral baik dengan pergauilan bebasnya seperti melalukan seks bebas , memakai obat-obtan terlarang dan sebaiannya. Keadaan ini dapat di cegah / diantisipasi melalui pendidikan kesehan berreproduksi yang terprogram. Dalam sekolah insitusi-insiusi dapa menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat bagi remja tersebut.
rumusan masalah pada remaja dalam kesehaan reproduksi . belum diketahui factor eksternalnya , biasanya hal ini di sebabkan oleh orang tua yang kurangnya tingka pendidikan .tingkat pendidkan yang tinggi menetukan pecapaian moral yang tinggi juga. Sedangkan oramg uan yang timgkat pendidikannya rendah berhubungan dengan prilaku kesehatan reproduksi yang beresiko.berdasarakan peneliian diatas rumusan masalah harus di selesaikan dengan cara mengetahui pendidikan orang tua , pekerjaan orang tua , komunikasi antara orang ua dengan anak dan media komunikasi massa .
saran yang harus diketahui menurut pendapat saya . sesuai dengan hasil penelitian pembahasan sikap dominan remaja berhubungan dengan prilaku remaja yang beresiko makam seharusnya pemerintah menghimbau bahwa agar pemerintah dapat menyediakan materi kesehatan reproduksi memlalu media cetak atau elektronik yang bisa di konsumsi unuk remaja sesuai dengan kemauan si remaja tersebut. Bagai sekolah lebih mengentesikan program pendidikan seks atau reproduksi sehat pada sekolah agar para remaja mendapatkan informasi yang benar. Dan remaja seharusnya di tinjau oleh berbagai aspek medis dan non-medis. Untuk orang tua seharusnya membimbing para remaja dengan cara yang baik dan mengawasi para remaja keika para remaja di luar lingkuangan . serta menjaga ke harmonisan pada keluarga agar mendapatkan suatu kominikasi yang baik dan benar , dan mendapatkan emosional yang optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar