Rabu, 25 April 2012
PENYESUAIAN DIRI DAN PERKEMBANGAN PERSONAL
Untuk tugas kali ini saya akan membahas entang penyesuian diri dan pertumbuhan personal . mari kita lansung saja lihat dan bahas apa itu penyesuian diri dan pertumbuhan personal ..
PENYESUAIAN DIRI
A. Pengertian Penyesuian diri
Sering kali penyesuian diri dimengerti sebagai misalnnya , kemampuan individu untuk menyamakan diri dengan harapan kelompok. Individu yang sehat mestinnya mampu memahami harapan kelompok tempat individu yang bersangkutan menjadi anggotannya dan melakukan tindakan sesuai yang di harapkan . penyesuian diri juga bisa dipahami sebagai mengatur kembali ritme hidup atau jadwal harian . orang yang memiliki penyesuian diri yang baik adalah orang yang dengan cepat mampu mengelolah dirinnya menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi . contohnnya : seorang anak bisa belajar lebih giat , menyediakan waktun lebih banyak untuk belajar dari pada kegiatan lain karna menjelang ujian . selain iu penyesuian diri dapat juga di pahami sebagai belajar hidup dengan sesuatu yang tidak dapa di ubah . orang yang memiliki penyesuian diri yang baik bisa menerima keterbatasan yang tidak dapat di ubah . contohnnya : dia mampu menerima cacat fisik , setelah ia mengalami kecalakan ,dan membuatnnya menjadi cacat fisi serta tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasannya . Berdasarkan orientasi penyesuaian diri, kesehatan mental memiliki pengertian kemampuan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri sesuai tuntutan kenyataan di sekitarnya. Tuntutan kenyataan yang dimaksud di sini lebih banyak merujuk pada tuntutan yang berasal dari masyarakat yang secara konkret mewujud dalam tuntutan orang-orang yang ada di sekitarnya
Penyesuaiaan diri berhubungan dengan cara-cara yang dipilih individu untuk mengolah rangsangan, ajakan dan dorongan yang datang dari dalam maupun luar diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh pribadi yang sehat mental adalah penyesuaian diri yang aktif dalam pengertian bahwa individu berperan aktif dalam pemilihan cara-cara pengolahan rangsang itu. Selain itu Penyesuaian diri yang dilakukan orang sehat mental tidak menyebabkan bergantinya kepribadian. Perubahan-perubahan dalam diri individu tidak mengubah secara drastis dirinya. Pada orang sehat mental stabilitas diri dipertahankan. Dalam menyesuaian diri dengan lingkungan, individu dapat menerima apa yang ia anggap baik dan menolak apa yang ia anggap buruk berdasarkan pegangan normatif yang ia miliki. Kita sudah memahami bahwa penyesuaian diri merupakan dasar bagi penentuan derajat kesehatan mental seseorang. Orang yang dapat menyesuaikan diri secara aktif dan realistis sambil tetap mempertahankan stabilitas diri mengindikasikan adanya kesehatan mental yang tinggi pada dirinya. Sebaliknya mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif, tidak realistik dan tidak stabil dirinya menunjukkan rendahnya kesehatan mental pada dirinya. Dengan kata lain kemampuan penyesuaian diri merupakan variabel utama dalam kesehatan mental. Dengan demikian dapat dipahami bahwa peningkatan derajat kesehatan mental setara dengan peningkatan kemampuan penyesuaian diri yang aktif, realistik disertai dengan stabilitas diri.
Sebenarnnya dalam bahasa inggris , isilah penyesuian diri memiliki 2 kata yang berbeda maknannya , yaiu adapasi ( adaptaion ) dan penyesuian ( adjustment). Kedua istilah tersebut sama^sama mengacu pada pengertian mengenai penyesuian diri, tetapi memiliki perbedaan makna yang besar .
adaptasi ( adaptaion ) memiliki pengertian individu melakukan penyesuian diridengan lingkungan. Pengertian ini lebih menekankan pada perubahan yang individu lakukan terhadap dirinnya supaya tetap bisa sesuian dengan lingkungannya . sedangkan penyesuaian ( adjustment) dipahami sebagai mengubah lingkungan agar menjadi lebih sesuai dengan individu . pengertian ini lebih menekankan pada perubahan lingkungan dilakukan oleh individu sebagai tetap sesuia dengan dirinnya. Jadi penyesiuan diri yang baik itu individu atau seseorang mampu menggunakan mekanisme penyesuian diri secara luwes dan tergantung pada siuasinnya.
Menur ut konsepnnya penyesuian diri adalah konsep yang di deskripsikan sebagai adaptasi dan mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, serta dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efisien.
B. Ketidak mampuan menyesuiakan diri dan abnormalitas
orang yang tidak mampu menyesuiakan diri dengan baik disebut dengan istilah maladjusted . pemahaman mengenai maladjusted seringkali dikacaukan pemahamannya dengan abnormalias . banyak yang mengatakan bahwa ketidk mampuan menyesuiakan diri itu dikaakan dengan abnormal padahal sebenrnnya tidak selalu abnormal . kesulitan unuk membedakan pemahaman mengenai maladjusted dengan abnormalitas ini tampaknnya juga di picu dengan kecenderungan memahami penyesuaian diri sebagi suatu hasil dari pada melihat penyesuian diri sebagai suatu proses, pemahaman ini , factor- factor situasional menjadi diperhatikan unuk mempertimbangkan baik-tidaknnya penyesuian diri yang dilakukan itu.
C. Cirri-ciri penyesuian diri yang efektif
1. Memiliki persepsi yang akurat terhadap realitas
Pemahaman atau persepsi orang terhadap realita berbeda-beda , mesikipun realita yang di hadapi adalah sama. Perbedaan persepsi tersebu t dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing orang yang tentunnya berbeda satu sama lain. Mesikup begitu individu memiliki penyesuian diri yang baik memiliki persepsi yang relative objektif dala realita .
2. Kemampuan untuk beradaptasi dengan tekanan atau stress dan kecemasan
Pada dasarnnya orang tidak senang bila mengalami tekan dari kecemasan . orang yang mampu menyesuiakan diri tidak selalu menghindari munculnya tekenan dan kecemasan .
3. Mempunyai gambaran diri yang posiif tentang dirinnya
Pandangan individu terhadap dirinnya dapat menjadi indicator dari kualitas penyesuian diri yang di miliki. Padangan tersebut lebih mengarah pada individu yang harmonis atau sebaliknnya .
4. Kemampuan untuk mengekspresikan perasaan
Orang yang dapat menyesuikan diri yang baik di cirikan memiliki kehidupan emosi yang sehat. Orang tersebu mampu menyadari dan merasakan emosi atau perasaan yang saat itu dialami serta dapat mengeksperisan persaan dan emosinnya tersebut dalam sperktrum yang luas. Sebali9knya jika penyesuian diri yang buruk dapat ditandai dengan cara mengekspresikan emosinnya secara berlebihan ( over).
5. Relasi ineterpersonal baik
Individu yang mempunyai penyesuian diri yang baik mampu mencapaitingkat keintiman yang tepat dealam suatu hubungan social.
D. Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri memiliki dua aspek, yaitu sebagai berikut:
a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dalam mampu bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.Pada aspek ini, keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai oleh:
• Tidak adanya rasa benci,
• Tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan atau tidak percaya pada potensi dirinya. Sebaliknya, kegagalan penyesuaian pribadi ditandai oleh:
• Kegoncangan emosi
• Kecemasan
• Ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya sebagai akibat adanya jarak pemisah anatara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya.
b. Penyesuaian social
Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan berinterakasi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hungan dengan anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas secara umum.
Proses yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian sosial adalah kemauan untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Setiap kelompok masyarakat atau suku bangsa memiliki sistem nilai dan norma sosial yang berbeda-beda. Dalam proses penyesuaian sosial individu berkenalan dengan nilai dan norma sosial yang berbeda-beda lalu berusaha untuk mematuhinya, sehingga menjadi bagian dan membentuk kepribadiannya.
E. Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri
Menurut Sunarto dan Hartono (1995) terdapat bentuk-bentuk dari penyesuaian diri positif ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak adanya ketegangan emosional.
2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.
3. Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.
4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
5. Mampu dalam belajar.
6. Menghargai pengalaman.
7. Bersikap realistik dan objektif.
PERTUMBUHAN PERSONAL
Pengertian pertumbuhan :
Kehidupan manusia dihubungkan dalam 2 proses yang terus menerus dan berkelanjutan . kedua proses tersebut merupakan pengertisn dsri pertumbuhsn dan perkembangan. Manusia mmempunyai kapasitas jasmanih dan rohaniah sebgai suatu kondi yang menuju pada arah kesempurnaan . menurut Crow dan Crow , kematangan atau pertumbuhan sejak pembuahan dan seterusnya merupakan gejala alamiah. Pertumbuhan itu sebagai suatu hasil dari fakor-faktor luar dari individu yang matang atau tumbuh itu bisa di tunjukan sebagi perkembangan .
Definisi pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis dari hasil proses suau kematangan funsi-fungsi jasmani sebagai akibat dari adannya pengaruh lingkungan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses berubahnnya keadaan jasmaniah (fisik) yang turun-menurun dalam bentuk proses aktif yang berkesinambungan. Selain itu pertumbuhan tidak hanya berlaku pada hal yang bersifat kuntitatif , seperti alam, sel, kromosom rambut dan lain-lain . namun pertumbuhan terdiri daribahan-bahan kualitatif seperi kesan, keinginan, ide, gagasan , pengeahuan , nilai dan lain-lain.
Pengretian lain tentang pertumbuahan. Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkanreflexions.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan ,kaki dan lainya.Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
*Aliran asosiasi
perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh dan pengalaman atau empiri (kenyataan) luar, melalui panca indera yang menimbulkan sensasiton (perasaan) maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
*Psikologi gestalt
pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
*Aliran sosiologi
Pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
a. Penjelsan konsep tentang pertumbuhan personal
Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri danpertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
b. Variasi pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.
c. Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977).
d. Fenomenologi pertumbuhan
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai-_Bapak Psikologi Humanistik. Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33):
Daftar pustaka
Fatimah, N. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung : Pusaka Setia.
Prof Dr.H.Baharudin.M.Pd.I.(2009).pendidikan dan psikologi pertumbuhan.yogyakarta.Ar-Ruzz Media.
Siswanto,Spsi.2007.Kesehatan Mental.Yogyakarta : Andi
Semiun, Yustinus . 2006 . Kesehatan Mental . Yogyakarta : Kanisius
Rabu, 04 April 2012
Masa remaja tidak dapat dielakan lagi merupakan masa kekacauan jiwa
Dari judul di atas , saya menuliskan tentang masa remaja . saya mengambil sebuah tema ini berasal dari buku mitos keliru dalam psikologi , dari buku ini sebenarnnya kurang memahaminnya maksudnnya , tapi setelah saya membaca temayang membuat saya tertak adalah tema ini.ok lansung saya akanmenjelaskannya ..
Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa yang paling indah adalah masa remaja
Banyak orang sering berkata, masa yang paling indah itu adalah masa remaja. Huft, kenapa kok bisa dibilang seperti itu ya? Memang benar adanya masa yang paling berkesan di hati adalah masa remaja. Karena pada saat remaja, kita banyak mengalami suatu awal masa, di mana kita ingin mencari sesuatu yang namanya 'jatidiri'. Pada saat proses pencarian jatidiri kita pasti akan banyak menemukan masalah. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003). Mengapa bisa dikatakan masa remaja merupakan 'masa badai dan tekanan'? Karena setiap periode masa remaja mempunyai masalah sendiri-sendiri. Dan masalah masa remaja itu sering menjadi masalah yang sulit untuk diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Banyak sekali problematika yang sulit kita hadapi pada saat usia remaja, contohnya adalah masalah percintaan, masalah berkenaan dengan rasa ingin tahu dalam segala hal, masalah-masalah internal yang sulit untuk diutarakan kepada orang lain, karena kebanyakan dari mereka merasa sudah mandiri dan sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri, walaupun faktanya tidak seperti yang ia bayangkan.
Mereka berkeras ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orangtua, teman dan guru-guru. Karena ketidakmampuan mengatasi masalahnya sendiri, menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Seperti dijelaskan oleh Anna Freud, “Banyak kegagalan, yang seringkali disertai akibat yang tragis, bukan karena ketidakmampuan individu, tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya, justru pada saat semua tenaganya telah dihabiskan untuk mencoba mengatasi masalah pokok, yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal”
Dalam rubrik saran surat kabar baru- bari ini , ibu ynag jengkel , menulis untuk meminta kolumnis Hap LeCrone (2007) menjelaskan hal-hal yang terjadi pada putrinnya yang berusia 11 tahun ,yang belum lama berselang masih merupakan anak yang santai dan bahagia.” Jika kami menyukai sesuatu, dia malah membencinnya’’ tulis sang ibu . tidak sering ikut pergikami pergi kemana pun , bahkan sikapnnya kadang-kadang tidak sopan. “ sebagian orang menyebut hal itu sebagai penyakit masa remaja”
Pendapat bahwa remaja selalu atau hampir merupakan masa kekacuan emosional , dan para ahli ilmu jiwa populer saat ini semakin memperkuat pendapat bahwa masa remaja biasannya merupakan masa drama keluarga. Maka dari itu ntuk menyelesaikan danmengevaluasiakan pertanyaan tentang masa remaja yang penuh dengan badai dan strees kita perlu meneliti 3 kelompok prilaku pada remaja :
1. Konflik dengan orang tua , terkadang remaja sering kali mengalami konflik dengan orang tua . padahal karna cuman hal sepele tapi remaja menganggap masalah ini besar .
2. Suasana hati yang tidak stabil , remaja menglami hal ini pastinnya karna kadang remaja bisa bersikap dengan suasana hatinnya . kalo suasana hati tidak mood makan yang akan di lakukan remaja marah-marah. Kadang suasana hati gembira mereka akan merasakannya senang dan menikmatinnya .
3. Prilaku berbahya , banyak para remaja yang yang bersikap semena-mena, prilakunnya yang berbahaya bisa kita lihat anak sekolah mengikuti tauran yang membahayakan dirinya sendiri.
Bukti yang menyangkal pendapat bahwa masa remaja yang penuh badai dan sters tidak bisa dielakan lagi adalah data lintas budaya , yang menunjukan bahwa remaja adalah masa yang relatif damai dan tenang dalam banyak masyarakat tradisional dan luar negara barat. Contohnya:
di jepang dan cina , masa remaja biasannya dilalu tanpa kejadian apapun . di jepang 80-90% remaja mengatakan bahwa kehidupan mereka di ruamah “mengasyikan dan menyenangkan”dan melaporkan mempunyai hubungan baik dengan orang tua . kita tidak bisa melihat gangguan signifikan saat remaja di india , arab , asia tenggara dan sebagian besar, selanjutnnya ada bukti sikap kebarat-baratan saat remaja berkaitan dengan meningkatnnya kegelisahan saat remaja ( Dasen,2000)
pengambilan keputusan masa remaja
Usia remaja identik dengan kecorobohan dalam pengambilan keputusan. Tetapi, pada masa ini, remaja lebih sering mengambil keputusan dalam hidupnya secara mandiri. Bahkan akan lebih banyak menentang arahan yang bertentangan dengan keinginnannya.
Pada usia remaja akan memutuskan siapakah teman-teman yang akan dipilih, apakah harus meneruskan pendidikan keperguruan tinggi, masalah asmara akan berkembang pada masa ini. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah remaja sudah mempunyai kompetensi dalam pembuatan keputusan yang diambilnya?
Remaja-remaja yang lebih tua akan lebih kompeten dalam membuat keputusan dibandingkan remaja yang lebih muda. Dibandingkan dengan anak-anak, remaja-remaja muda lebih suka memunculkan pilihan-pilihan, menguji sesuatu dari perspektif yang bervariasi, mengantisipasi konsekuensi-konsekuensi keputusan, dan sudah dapat mempertimbangkan kredibilitas sumber dan informasi yang diterimanya.
Sebagian besar orang membuat keputusan-keputusan yang lebih baik ketika mereka dalam suasana tenang, tidak dalam keadaaan emosional. Hal tersebut juga berlaku bagi para remaja. Hal ini yang menghambat remaja dalam pengambilan keputusan yang tepat, karena pada masa remaja, sebagian besar dari mereka masih bersifat emosional yang kuat. Remaja yang membuat keputusan bijaksana pada saat tenang bisa saja membuat keputusan yang cukup menekan, emosi-emosi para remaja dapat melemahkan kemampuan pengambilan keputusan mereka.
Kesanggupan membuat keputusan-keputusan yang kompoten bukanlah jaminan bahwa seseorang dapat melakukannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, dimana banyaknya pengalaman seringkali memiliki peranan penting. Kursus latihan mengemudi misalnya, meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif remaja sehingga setingkat dengan (atau bahkan melebihi) orang dewasa. Akan tetapi latihan mengemudi tidaklah penting adalah mempelajari cara-cara remaja mengambil keputusan dalam situasi-situasi yang actual.
Daftar pustaka
Santrock, Jonh. W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Ruscio,John.2012.Mitos Tentang Keliru Dalam Psikologi.Yogyakarta.B First
Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa yang paling indah adalah masa remaja
Banyak orang sering berkata, masa yang paling indah itu adalah masa remaja. Huft, kenapa kok bisa dibilang seperti itu ya? Memang benar adanya masa yang paling berkesan di hati adalah masa remaja. Karena pada saat remaja, kita banyak mengalami suatu awal masa, di mana kita ingin mencari sesuatu yang namanya 'jatidiri'. Pada saat proses pencarian jatidiri kita pasti akan banyak menemukan masalah. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003). Mengapa bisa dikatakan masa remaja merupakan 'masa badai dan tekanan'? Karena setiap periode masa remaja mempunyai masalah sendiri-sendiri. Dan masalah masa remaja itu sering menjadi masalah yang sulit untuk diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Banyak sekali problematika yang sulit kita hadapi pada saat usia remaja, contohnya adalah masalah percintaan, masalah berkenaan dengan rasa ingin tahu dalam segala hal, masalah-masalah internal yang sulit untuk diutarakan kepada orang lain, karena kebanyakan dari mereka merasa sudah mandiri dan sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri, walaupun faktanya tidak seperti yang ia bayangkan.
Mereka berkeras ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orangtua, teman dan guru-guru. Karena ketidakmampuan mengatasi masalahnya sendiri, menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka. Seperti dijelaskan oleh Anna Freud, “Banyak kegagalan, yang seringkali disertai akibat yang tragis, bukan karena ketidakmampuan individu, tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya, justru pada saat semua tenaganya telah dihabiskan untuk mencoba mengatasi masalah pokok, yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal”
Dalam rubrik saran surat kabar baru- bari ini , ibu ynag jengkel , menulis untuk meminta kolumnis Hap LeCrone (2007) menjelaskan hal-hal yang terjadi pada putrinnya yang berusia 11 tahun ,yang belum lama berselang masih merupakan anak yang santai dan bahagia.” Jika kami menyukai sesuatu, dia malah membencinnya’’ tulis sang ibu . tidak sering ikut pergikami pergi kemana pun , bahkan sikapnnya kadang-kadang tidak sopan. “ sebagian orang menyebut hal itu sebagai penyakit masa remaja”
Pendapat bahwa remaja selalu atau hampir merupakan masa kekacuan emosional , dan para ahli ilmu jiwa populer saat ini semakin memperkuat pendapat bahwa masa remaja biasannya merupakan masa drama keluarga. Maka dari itu ntuk menyelesaikan danmengevaluasiakan pertanyaan tentang masa remaja yang penuh dengan badai dan strees kita perlu meneliti 3 kelompok prilaku pada remaja :
1. Konflik dengan orang tua , terkadang remaja sering kali mengalami konflik dengan orang tua . padahal karna cuman hal sepele tapi remaja menganggap masalah ini besar .
2. Suasana hati yang tidak stabil , remaja menglami hal ini pastinnya karna kadang remaja bisa bersikap dengan suasana hatinnya . kalo suasana hati tidak mood makan yang akan di lakukan remaja marah-marah. Kadang suasana hati gembira mereka akan merasakannya senang dan menikmatinnya .
3. Prilaku berbahya , banyak para remaja yang yang bersikap semena-mena, prilakunnya yang berbahaya bisa kita lihat anak sekolah mengikuti tauran yang membahayakan dirinya sendiri.
Bukti yang menyangkal pendapat bahwa masa remaja yang penuh badai dan sters tidak bisa dielakan lagi adalah data lintas budaya , yang menunjukan bahwa remaja adalah masa yang relatif damai dan tenang dalam banyak masyarakat tradisional dan luar negara barat. Contohnya:
di jepang dan cina , masa remaja biasannya dilalu tanpa kejadian apapun . di jepang 80-90% remaja mengatakan bahwa kehidupan mereka di ruamah “mengasyikan dan menyenangkan”dan melaporkan mempunyai hubungan baik dengan orang tua . kita tidak bisa melihat gangguan signifikan saat remaja di india , arab , asia tenggara dan sebagian besar, selanjutnnya ada bukti sikap kebarat-baratan saat remaja berkaitan dengan meningkatnnya kegelisahan saat remaja ( Dasen,2000)
pengambilan keputusan masa remaja
Usia remaja identik dengan kecorobohan dalam pengambilan keputusan. Tetapi, pada masa ini, remaja lebih sering mengambil keputusan dalam hidupnya secara mandiri. Bahkan akan lebih banyak menentang arahan yang bertentangan dengan keinginnannya.
Pada usia remaja akan memutuskan siapakah teman-teman yang akan dipilih, apakah harus meneruskan pendidikan keperguruan tinggi, masalah asmara akan berkembang pada masa ini. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah remaja sudah mempunyai kompetensi dalam pembuatan keputusan yang diambilnya?
Remaja-remaja yang lebih tua akan lebih kompeten dalam membuat keputusan dibandingkan remaja yang lebih muda. Dibandingkan dengan anak-anak, remaja-remaja muda lebih suka memunculkan pilihan-pilihan, menguji sesuatu dari perspektif yang bervariasi, mengantisipasi konsekuensi-konsekuensi keputusan, dan sudah dapat mempertimbangkan kredibilitas sumber dan informasi yang diterimanya.
Sebagian besar orang membuat keputusan-keputusan yang lebih baik ketika mereka dalam suasana tenang, tidak dalam keadaaan emosional. Hal tersebut juga berlaku bagi para remaja. Hal ini yang menghambat remaja dalam pengambilan keputusan yang tepat, karena pada masa remaja, sebagian besar dari mereka masih bersifat emosional yang kuat. Remaja yang membuat keputusan bijaksana pada saat tenang bisa saja membuat keputusan yang cukup menekan, emosi-emosi para remaja dapat melemahkan kemampuan pengambilan keputusan mereka.
Kesanggupan membuat keputusan-keputusan yang kompoten bukanlah jaminan bahwa seseorang dapat melakukannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, dimana banyaknya pengalaman seringkali memiliki peranan penting. Kursus latihan mengemudi misalnya, meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif remaja sehingga setingkat dengan (atau bahkan melebihi) orang dewasa. Akan tetapi latihan mengemudi tidaklah penting adalah mempelajari cara-cara remaja mengambil keputusan dalam situasi-situasi yang actual.
Daftar pustaka
Santrock, Jonh. W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Ruscio,John.2012.Mitos Tentang Keliru Dalam Psikologi.Yogyakarta.B First
Ketika Anak Mengalami Fobia Sekolah
Bagimana jika anak mengalami fobia sekoloah ??? apa penyebab utamanya ??
Di sini saya menjelesakan bagimana anak mengalami fobia sekolah , dan menjelaskan tentang fobia .
Pada saat anak pertama kali masuk , orang tua akan merasa bangga dan tidak menyangka bahwa anaknnya akan bersekolah . banyak orang tua yang menyaksikan anaknnya –anaknnya menggendong tas yang berisi buku pelajaran dan menggunkan seragam . akan tetapi kebahagian itu kadang-kadang menjadi pudar tatkal pada hari berikutnnya meliahat anak-anaknnya tiba-tiba mogok sekolah . walau mungkin anaknnya tersebut sudah di bujuk , di rayu, dan diiming-imingihadiah yang menarik namun tetap saja tidak ingin pergi kesekolah . berbagai alasan yang di kemukakan oleh anak tersebut mulai dari tidak enak badan, sakit perut , sakit kepala , sakit kaki karna memakai sepatu ,takut dimarahi oleh guru ,tidak suka sekolah itu dan lain-lain . mengapa bisa demikian ? Untuk menjawabnnya mari kita mengenali tentang fobia terlebih dahulu .
Fobia sekolah
Memperhatikan fenomena yang sudah diuraikan sebelimnnya ,kemungkinan besar anak mogok sekolah di karenakan sedang mengalami gangguan psikologis yang di sebut fobia sekolah . fobia adalah gangguan , gangguan ketakutan yang tidak rasional dari objek atau situasi yang berbahaya . jadi fobia sekolah adalah bentuk ketakutan yang tidak masuk akal terhadap sekolah .gangguan ini biasannya datang saat jam berangkatnnya sekolah dantiba-tiba hilang saat pulang sekolah serta liburan sekolah . fobia sekolah itu di tandai oleh prilaku yang menolak untuk bersekolah . dalam keadaan terpaksa anak mau sekolahtetapi seseampainnya di sekolah anak bertingkah laku yang sangat aneh , sering menagis , meminta pulang . biasannya anak yang fbia sekolah merasakan tidak aman , sensitif , dan tidak tahu bagimana harus mengatasi emosi yang di rasakan .
Menurut Leah anak akan terlihat teggang saat harus bersekolah . dan akan merasakan takut pada sekolah barunnya .menurut Charels Liden bila ia merasakan fobia lebih baik kembalikan anak pada sekolah tersebut . makin lama di iziinkan untuk tidak masuk sekolah , makin sulit untuk sembuh dari fobia tersebut . Oleh karna itu orang tua menekankanpentingnnya bersekolah , dan berilah masukan positif tentang tempat belajar tersebut . orang tua dapat melepaskan akan secara bertahap . dan orang tua heendaknnya bersikap hangat , penuh pengertian ,namun tegasdan bijaksana sambil menekankan anak bahwa semuannya akan baik-baik saja setibanya di sekolah .
Tingkatan dan tanda-tanda fobia yang di alami anak
Fobia sekolah yang di alami anak terdiri dari tingkatan .
1. Fobia tahap awal atau disebut dengan initial school refusal behavior. Ini adalah prilakumenolak masuk sekolah yang tiba-tiba dan berlansung kurang dari 1 minggu .
2. Fobia yang lebih besar atau di sebut dengan subtantial school refusal behavior. Ini adalah prilaku menolak sekolah yang lebih dari 1 minggu . untuk menyembuhkannya orantua harus bekerja lebih keras , meminta pertolongan kepada guru ,konselor anak , atau guru BP .
3. Fobia tahap akut yang biasa di sebut istilah acute school refusal brhavior. Ini adalah prilaku yang menolak sekolah berlangsung lebih lama lagi .2 minngu atau 1 tahun . untuk menyembuhkannya harus beberapa kali terapi , mungkin juga membutuhkan bantuan psikologi .
4. Fobia tahap berat yang biasa di sebut istilah chronic school refusal behavior. Ini adalah prilaku anak yang menolak sekolah lebih dari 1 tahun . fobia ini selaludiawali dari tahap awal . semakin diizinkan untuk tidak bersekolah , malah fobiannya akan semakin mengkat .
Beberpa tanda anak yang yang menolok sekolah , mau datang ke sekolah tetapi tidak lama lagi meminta pulang ; pergi kesekolah dengan menggis ; menempel terus dengan orang tua yang mengasuhnnya ; atau menunjukan prilaku yang aneh , seperti menjerit-jerit di kelas , agresif terhadap anaklain , bahkan menunjukan sukap yang melawan dan menentang guru .
Beberapa faktor yang menyebabkan fobia sekolah
Mogok sekolah merupakan hal yang sering terjadi pada anak kecil.
Beberapa faktor penyebabnya
Separation anxiety bisa di alami oleh anak dari lingkingan yang harmonis , hangat dan akrab . dari sisi ini terlihat baik , namun tetap saja anak masih mengalami fobia sekolah . karna penyebabnya adalah anak takut merasakan kehilangan , atau takut orang tua mereka takut di culik, atu berfikiran aneh takut orang tua mereka di makan monster atau sebagiannya . ketakutan ini tidak di buat-buat , namu merupakan fenomena yang biasa hinggap pada anak balita . oleh karna itu mereka tidak ingin berpisah dengan orang tua malah mereka ingin selalu bersamannya , ingin nempel terus serta lengket . bisa muncul kala anak selesai liburan panjang ataupun mengalami sakit serius sehingga tidak bisa masuk sekolah dlam waktu yang panjang .
Beberapa cara untuk menangani fobia sekolah
1. Tetap menekankan anak pentingnnya sekolah . walaupun anak tidak mau sekolah sebagai orang tua , harus menasehati pentingnnya bersekolah dan harus tetap mengizinkan anak bersekolah walau beresiko.
2. Buka komunikasi dengan anak-anak dan perhatikan keluahan –keluahan mereka . biarkan anak tetap bercerta kenapa ia tidak mau bersekolah . sebagi orang tua yang baik berikann perhatian dan ambil tindakan yang bijaksana.
3. Berusahalah tegas dan konsisten dalam beraksi dalam keluhan , rengekan dan tramtrum anak tidak ingin sekolah.
4. Konsultasikan masalah kesehatan anak kepada dokter . jika orang tua tidak yakin anaknnya sehat bawalah kedokter , jika anak tersebut hanya beralasan akan ketahuan .
5. Bekerja sama dengan guru , agar guru memberiakan perhatian yang ekstra dan dapat membantu menaggulangi ke cemasan gelisah dan takut .
6. Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak. Luangkan waktu yang intensif tidak tergesah-gesah , tanyakan mengapa anak tidak mau bersekolah , kenapa cemas , takut dan gelisah ,
7. Lepaskan anak secara bertahap . di sini akan mengurangi anak untuk tidak selalu dengan orangtuannya , dan ia dapat beadaptasi dengan teman , serta lingkungan sekolahnnya .
8. Konsultasiakn kepada psikolog atau konselor anak jika fobia ini berlarut-larut .
Daftar Pustaka
Musbikin,Imam.2012.Mengatasi Anak Mogok Sekolah Dan Malas Belajar.Yogyakarta : Laksana
Akbar,R. (2001). Psikologi perkembangan anak. Jakarta : P.T. Grasindo.
Di sini saya menjelesakan bagimana anak mengalami fobia sekolah , dan menjelaskan tentang fobia .
Pada saat anak pertama kali masuk , orang tua akan merasa bangga dan tidak menyangka bahwa anaknnya akan bersekolah . banyak orang tua yang menyaksikan anaknnya –anaknnya menggendong tas yang berisi buku pelajaran dan menggunkan seragam . akan tetapi kebahagian itu kadang-kadang menjadi pudar tatkal pada hari berikutnnya meliahat anak-anaknnya tiba-tiba mogok sekolah . walau mungkin anaknnya tersebut sudah di bujuk , di rayu, dan diiming-imingihadiah yang menarik namun tetap saja tidak ingin pergi kesekolah . berbagai alasan yang di kemukakan oleh anak tersebut mulai dari tidak enak badan, sakit perut , sakit kepala , sakit kaki karna memakai sepatu ,takut dimarahi oleh guru ,tidak suka sekolah itu dan lain-lain . mengapa bisa demikian ? Untuk menjawabnnya mari kita mengenali tentang fobia terlebih dahulu .
Fobia sekolah
Memperhatikan fenomena yang sudah diuraikan sebelimnnya ,kemungkinan besar anak mogok sekolah di karenakan sedang mengalami gangguan psikologis yang di sebut fobia sekolah . fobia adalah gangguan , gangguan ketakutan yang tidak rasional dari objek atau situasi yang berbahaya . jadi fobia sekolah adalah bentuk ketakutan yang tidak masuk akal terhadap sekolah .gangguan ini biasannya datang saat jam berangkatnnya sekolah dantiba-tiba hilang saat pulang sekolah serta liburan sekolah . fobia sekolah itu di tandai oleh prilaku yang menolak untuk bersekolah . dalam keadaan terpaksa anak mau sekolahtetapi seseampainnya di sekolah anak bertingkah laku yang sangat aneh , sering menagis , meminta pulang . biasannya anak yang fbia sekolah merasakan tidak aman , sensitif , dan tidak tahu bagimana harus mengatasi emosi yang di rasakan .
Menurut Leah anak akan terlihat teggang saat harus bersekolah . dan akan merasakan takut pada sekolah barunnya .menurut Charels Liden bila ia merasakan fobia lebih baik kembalikan anak pada sekolah tersebut . makin lama di iziinkan untuk tidak masuk sekolah , makin sulit untuk sembuh dari fobia tersebut . Oleh karna itu orang tua menekankanpentingnnya bersekolah , dan berilah masukan positif tentang tempat belajar tersebut . orang tua dapat melepaskan akan secara bertahap . dan orang tua heendaknnya bersikap hangat , penuh pengertian ,namun tegasdan bijaksana sambil menekankan anak bahwa semuannya akan baik-baik saja setibanya di sekolah .
Tingkatan dan tanda-tanda fobia yang di alami anak
Fobia sekolah yang di alami anak terdiri dari tingkatan .
1. Fobia tahap awal atau disebut dengan initial school refusal behavior. Ini adalah prilakumenolak masuk sekolah yang tiba-tiba dan berlansung kurang dari 1 minggu .
2. Fobia yang lebih besar atau di sebut dengan subtantial school refusal behavior. Ini adalah prilaku menolak sekolah yang lebih dari 1 minggu . untuk menyembuhkannya orantua harus bekerja lebih keras , meminta pertolongan kepada guru ,konselor anak , atau guru BP .
3. Fobia tahap akut yang biasa di sebut istilah acute school refusal brhavior. Ini adalah prilaku yang menolak sekolah berlangsung lebih lama lagi .2 minngu atau 1 tahun . untuk menyembuhkannya harus beberapa kali terapi , mungkin juga membutuhkan bantuan psikologi .
4. Fobia tahap berat yang biasa di sebut istilah chronic school refusal behavior. Ini adalah prilaku anak yang menolak sekolah lebih dari 1 tahun . fobia ini selaludiawali dari tahap awal . semakin diizinkan untuk tidak bersekolah , malah fobiannya akan semakin mengkat .
Beberpa tanda anak yang yang menolok sekolah , mau datang ke sekolah tetapi tidak lama lagi meminta pulang ; pergi kesekolah dengan menggis ; menempel terus dengan orang tua yang mengasuhnnya ; atau menunjukan prilaku yang aneh , seperti menjerit-jerit di kelas , agresif terhadap anaklain , bahkan menunjukan sukap yang melawan dan menentang guru .
Beberapa faktor yang menyebabkan fobia sekolah
Mogok sekolah merupakan hal yang sering terjadi pada anak kecil.
Beberapa faktor penyebabnya
Separation anxiety bisa di alami oleh anak dari lingkingan yang harmonis , hangat dan akrab . dari sisi ini terlihat baik , namun tetap saja anak masih mengalami fobia sekolah . karna penyebabnya adalah anak takut merasakan kehilangan , atau takut orang tua mereka takut di culik, atu berfikiran aneh takut orang tua mereka di makan monster atau sebagiannya . ketakutan ini tidak di buat-buat , namu merupakan fenomena yang biasa hinggap pada anak balita . oleh karna itu mereka tidak ingin berpisah dengan orang tua malah mereka ingin selalu bersamannya , ingin nempel terus serta lengket . bisa muncul kala anak selesai liburan panjang ataupun mengalami sakit serius sehingga tidak bisa masuk sekolah dlam waktu yang panjang .
Beberapa cara untuk menangani fobia sekolah
1. Tetap menekankan anak pentingnnya sekolah . walaupun anak tidak mau sekolah sebagai orang tua , harus menasehati pentingnnya bersekolah dan harus tetap mengizinkan anak bersekolah walau beresiko.
2. Buka komunikasi dengan anak-anak dan perhatikan keluahan –keluahan mereka . biarkan anak tetap bercerta kenapa ia tidak mau bersekolah . sebagi orang tua yang baik berikann perhatian dan ambil tindakan yang bijaksana.
3. Berusahalah tegas dan konsisten dalam beraksi dalam keluhan , rengekan dan tramtrum anak tidak ingin sekolah.
4. Konsultasikan masalah kesehatan anak kepada dokter . jika orang tua tidak yakin anaknnya sehat bawalah kedokter , jika anak tersebut hanya beralasan akan ketahuan .
5. Bekerja sama dengan guru , agar guru memberiakan perhatian yang ekstra dan dapat membantu menaggulangi ke cemasan gelisah dan takut .
6. Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak. Luangkan waktu yang intensif tidak tergesah-gesah , tanyakan mengapa anak tidak mau bersekolah , kenapa cemas , takut dan gelisah ,
7. Lepaskan anak secara bertahap . di sini akan mengurangi anak untuk tidak selalu dengan orangtuannya , dan ia dapat beadaptasi dengan teman , serta lingkungan sekolahnnya .
8. Konsultasiakn kepada psikolog atau konselor anak jika fobia ini berlarut-larut .
Daftar Pustaka
Musbikin,Imam.2012.Mengatasi Anak Mogok Sekolah Dan Malas Belajar.Yogyakarta : Laksana
Akbar,R. (2001). Psikologi perkembangan anak. Jakarta : P.T. Grasindo.
CARA MEMBUAT PIZZA
Soft Dough Pizza
Bahan kulit
350 gram tepung terigu protein tinggi
15 gram gula pasir
5 gram ragi instan
20 gram susu bubuk
200 ml air es
50 gram mentega putih
1 sendok teh garam
Bahan pelengkap
150 gram saus pizza siap pakai
50 gram jamur champingnon , iris tipis
150 gram keju mozarella , parut kasar
Cara membuat
1. Kulit : campur tempung terigu, gula pasir, ragi instan , dan susu bubuk. Masukan air es sedikit sedikt sambil di uleni sampai kalis.
2. Tambahkan mentega putih dan garam. Aduk sanpai elastis . diamlkan 30 menit
3. Bagi 3 bagian , bentuk bulat adonan. Diamkan 10 menit
4. Giling tipis adonan bentuk bulay dengan sisi sedikit lebih tebal. Tusuk-tusuk dengan garpu bagian tengannya . diamkan 30 sampai menggembung.
5. Oven 8 menit dengan api bawah suhu 190 derajat celcius sampai setengah matang
6. Oleskan saus pizza dia atas pizza, taburkanjamurdan keju .
7. Ovenlagi 10 menit sampai matang .
Cara membuat saus pizza
Pizza sauce
Bahan
1 buah ( 200 gram ) bombay besar ,cincang halus
5 buah (500 gram ) tomat segar ,rebus dan buang kulitnnya serta isinnya , cicang halus
100 gram tomat pasta
1 sendok teh garam
¼ sendok teh merica bubuk
1 sendok teh gula pasir
1 ½ sendok teh oregano
100 ml air
4 sendok makan minyak zaitun untuk menumis
Cara membuat
1. Tumis bawang bombay sampai harum . masukan tomat segar . tumis sampai layu. Masukan tomat pasta, garam , merica bubuk , gula pasir , dan air . masukam saus sambil diaduk rata sampai kental damn meletup-letup.
2. Menjelang di angkat tambahkan oregano , aduk rata .
Bahan kulit
350 gram tepung terigu protein tinggi
15 gram gula pasir
5 gram ragi instan
20 gram susu bubuk
200 ml air es
50 gram mentega putih
1 sendok teh garam
Bahan pelengkap
150 gram saus pizza siap pakai
50 gram jamur champingnon , iris tipis
150 gram keju mozarella , parut kasar
Cara membuat
1. Kulit : campur tempung terigu, gula pasir, ragi instan , dan susu bubuk. Masukan air es sedikit sedikt sambil di uleni sampai kalis.
2. Tambahkan mentega putih dan garam. Aduk sanpai elastis . diamlkan 30 menit
3. Bagi 3 bagian , bentuk bulat adonan. Diamkan 10 menit
4. Giling tipis adonan bentuk bulay dengan sisi sedikit lebih tebal. Tusuk-tusuk dengan garpu bagian tengannya . diamkan 30 sampai menggembung.
5. Oven 8 menit dengan api bawah suhu 190 derajat celcius sampai setengah matang
6. Oleskan saus pizza dia atas pizza, taburkanjamurdan keju .
7. Ovenlagi 10 menit sampai matang .
Cara membuat saus pizza
Pizza sauce
Bahan
1 buah ( 200 gram ) bombay besar ,cincang halus
5 buah (500 gram ) tomat segar ,rebus dan buang kulitnnya serta isinnya , cicang halus
100 gram tomat pasta
1 sendok teh garam
¼ sendok teh merica bubuk
1 sendok teh gula pasir
1 ½ sendok teh oregano
100 ml air
4 sendok makan minyak zaitun untuk menumis
Cara membuat
1. Tumis bawang bombay sampai harum . masukan tomat segar . tumis sampai layu. Masukan tomat pasta, garam , merica bubuk , gula pasir , dan air . masukam saus sambil diaduk rata sampai kental damn meletup-letup.
2. Menjelang di angkat tambahkan oregano , aduk rata .
Langganan:
Postingan (Atom)